Pengorbanan dalam cinta
Pengorbanan dalam cinta
Salah satu tujuan hidup manusia adalah Agar mendapatkan segala sesuatu yang ia inginkan untuk mendapatkan kepuasan dalam hidupnya, bahkan tidak menutup kemungkinan semuanya dikorbankan demi mencapai suatu tujuan termasuk juga dalam hal-hal yang berkaitan dengan cinta.
Sering kita jumpai kepuasan sesaat menjadi penyebab hancurnya masa depan, hanya karena casing bagus dan rayuan gombal yang tak bertanggung jawab terkadang seseorang tidak mampu memfilternya maka ia aka terlena dan takluk dipangkuannya sehingga pada waktu kemudian ia akan merasakan kesediahan, kekecewaan, serta penyesalan yang akan selalu menyelimuti dan mengganggu dalam ketenagan hidupnya.
Bahkan demi membahagiakan pasangan sampai membolehkan dari apa yang terlarang, mengingkari apa yang telah disepakati, hanya ingin membahagiakan sang pujaan hati, tanpa berfikir panjang bahwa sang pujaan hati apa juga mau memperhatikan dan berkorban demi kita, jika demikian maka kita sudah dipastikan telah menggali lubang sendiri dan menciptakan pada penderitaan. Dari sinilah kita sering mendapatkan kegagalan untuk menempuh tujua hidup bahagia yang sebenarnya.
Dan mengapa selalu beranggapan bahwa yang dipuja-puja itu adalah satu-satunya manusia yang perfect, dan hanya dia yang bisa mengisi, menghiasi, menghibur, peyemangat dalam hidup kita. Mungkin pada waktu masih bersama kita beranggapan demikian, namun ketika sudah ditinggal pergi olehnya baru beranggapan dan menyamakan bahwa semua laki-laki atau perempuan itu sama (sama-sama penghianat, pengecut).
Jika dibandingkan besarnya kesetiaan, cinta, kasih sayang yang didapat dari seorang pasangan dengan besarnya pengorbanan yang dikorbankan sangat tidak sesuai, pengorbanan fisik, waktu, bahkan kehormatan sudah tersalurkan untuknya, namun yang kita dapat bukanlah kebahagiaan tetapi kekecewaan dan pederitaan.
Jika kita bisa berkorban untuk pasangan, mengapa tidak bisa berkorban untuk Tuhannya, melakukan amalan yang bermanfaat, beribadah, belajar, meninggalkan amalan-amalan yang dilarang-Nya dan sebagainya.
Berkorban untuk pasangan tidak selalu berujung kebahagiaan, bisa saja berujung penderitaan, berkorban untuk Tuhan pasti akan berujung kebahagiaan…
Label: RENUNGAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Postingan Populer
-
Analisis Puisi دع الأيام تفعـل ما تشـاء Dari imam syafi’i Analisi puisi oleh kelompok 4: Ana tri lestari, Yusman, Qonita maizuna, Affan M. ...
-
Ucapan selamat dihari raya idul fitri dalam bahasa arab, yaitu ada dua metode pengucapan: (a) langsung, (b) tidak langsung (melalui surat/k...
-
Pertanyaan: Katanya seorang istri itu diciptakan dari tulang rusuk suaminya…??? Apa itu benar..?? Dan jika ada seorang laki-laki mempunya...
-
SUNNAH ► Menurut Bahasa : perjalanan, yg baik maupun yg buruk. Hadis Nabi : ► من سن فى الإسلام سنة ...
-
METODE KOMUNIKATIF (AT-THARI:QAH AL-ITTISHA:LIYAH) Latar belakang Munculnya metode komunikatif disebabkan adanya ketidak puasan dari par...
1 komentar:
Tulisanmu begitu sering aku dengar dari teman2 seperjuanganku, namun itu tak membuatku bosan. Semoga Tuhan selalu dan selalu mengingatkan dan menjaga kita semua, dari kebiadaban kita sendiri yang terkadang lupa.
Posting Komentar