Bahasa dan Faktor Pengaruhnya

Bahasa adalah sebuah interaksi manusia yang digunakan untuk memberikan/mengungkapkan informasi pada orang lain. Bahasa tidak hanya menggunakan lisan namun juga menggunakan beberapa bentuk yaitu menggunakan gerak gerik, prilaku/sikap yang biasa disebut bahasa tubuh dan ada juga bahasa yang disebut bahasa isyarat diantaranya melalui pemberian kode-kode atau tanda-tanda untuk menyampaikan sesuatu atau informasi seperti halnya tanda penunjuk jalan, informasi, dan sebagainya.

Pada hakikatnya penggunaan bahasa yang benar dan tepat akan menunjukkan sifat yang bijaksana yang dikagumi dan pembicaraanya akan diperhatikan. Oleh karena itu tentu saja kita harus bisa menggunakan bahasa yang sesuai dengan etika-etika berbahasa dan memperhatikan situasi dan kondisi dimana kita berada.

Cara mengungkapkan suatu bahasa dari berbagai kelompok tidak ada yang sama baik didalam ekspresinya ataupun dari dialeknya, artinya tidak menutup kemungkinan bahwasanya setiap pengguna bahasa itu ada ciri-ciri khas tertentu yang menunjukkan tentang dirinya.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi berbahasa:
(a). Keturunan, yaitu dalam tataran keluarga sangat mempengaruhi terhadap segala aspek prilaku, sikap, dan cara berbahasa, karena keluarga ini adalah suatu wadah yang pertama kali seseorang mengenal hidup dan kehidupan, tentu saja dalam suatu keluarga itu bisa membawa dan membentuk arah sang anak.

Misal: seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang berpendidikan maka ia mempunyai tutur kata yang halus, baik, lembut, dan sebagainya, namun jika sebaliknya seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang notabennya keras dan tak berpendidikan maka biasanya anak itu juga keras dalam berbahasa. Kata pepatah “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”

(b). Lingkungan (tempat tinggal), setelah keluarga interaksi manusia adalah lingkungan sekitar, dari lingkungan sekitar manusia meniru bahasa yang digunakannya, dalam hal ini sangat memberikan dan menunjukkan ciri-ciri khas tertentu pada orang lain.

Misal: seseorang yang hidup di daerah tropis (pesisir) biasanya cara berbahasanya kasar, keras karena pesisir itu panas. Dan sebaliknya jika seseorang yang hidupnya jauh dari pesisir maka biasanya orang tersebut halus cara menyampaikannya, tapi tidak mutlak demikian.

(c) Terbiasa atau kebiasaan, pengembangan dan pengaruh suatu bahasa bisa disebabkan dengan kebiasaan dalam berinteraksi, baik dalam formal ataupun non-formal.

Misal: Seseorang yang terbiasa mengungkapkan bahasaya dengan has/ciri tertentu maka ia akan terbiasa untuk menggunakannya.


»»  Baca Selengkapnya...

Pengertian FIQH & USHUL FIQH

Pengertian Fiqh
 الفقه : الفهم العميق
 Pemahaman yang mendalam
 الفقه :
 العلم بالاحكام الشرعية العملية من ادلتها التفصيلية (محمد ابو زهرة)
 Ilmu yang menerangkan hukum syara` yang `amali yang diambil dari dalil yang terinci.
 Keterangan:hukum syara’ (wajib, sunnah, mubah, makruh); amali (perbuatan); terinci (contoh: aqiimussholaah)
Pengertian Ushul Fiqh
اصول الفقه :اصول – الفقه
اصول : اصل : ما يبنى عليه
 Sesuatu yang di atasnya didirikan sesuatu.
 Sesuatu yang dijadikan dasar bagi fiqh.
 Sesuatu yang diatasnya dibangun fiqh.
 اصول الفقه :
 العلم بالقواعد والبحوث التي يتوصل بها الى استفادة الاحكام الشرعية العملية من ادلتها التفصيلية ( عبد الوهاب خلاف)
 Ilmu tentang kaidah-kaidah dan pembahasan-pembahasan yang digunakan sebagai alat untuk memperoleh hukum syara` yang amali dari dalil-dalil yang tafsili


Contoh Ushul Fiqh
 Alquran dan sunnah merupakan dalil yang dapat dijadikan hujjah
 Hadis mutawatir didahulukan dari hadis ahad
 Kaidah umum : “perintah itu mengandung kewajiban”.
 Kaidahumum : “ larangan itu mengandung pegharaman”.

Pengertian Syari’at
 شريعة: شرع يشرع : موردالماء الذي يقصد للشرب
: الطريقة المستقيمة
• Sumber air yang dituju (didatangi) untukminum
• Jalan yang lurus.
• ما شرعه الله لعباده في العقائد والعبادات والاخلاق والمعاملات ونظم الحياة في شعبها المختلفة لتحقيق سعادتهم في الدنيا والاخرة (مناع خليل القطان)
• Apa-apa yang ditetapkanoleh Allah bagi hambanya baik mengenai `aqidah, ibadat, akhlak mua`malat maupun tatanan kehidupan lainnya dengan segala cabangnya yang bermacam-macam gunamerealisasikan kebahagiaan mereka baik di dunia maupun di akhirat.
Syari`ah
• الاحكام التي سنها الله لعباده ليكونوا مؤمنين عاملين صالحين في الحياة سواء كانت متعلقة بالافعال ام بالعقائد ام بالاخلاق (محمد سلام مذكور)
• Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah bagi hambanya agar mereka menjadi orang yang beriman, beramal saleh dalam kehidupannya, baik yang berkaitan dengan perbuatan, aqidah maupun akhlaq.
Fungsisyari’at
• Pedomandan petunjuk bagimanusia di dalammengatur diri dan masyarakat.
• Alat penyeimbang di antara unsur yang baikdan yang tidak baik yang terdapat di dalam diri manusia.
• Alat untuk mendidik manusia menjadi suci lahir dan batin.
Asassyari’at
1. Meniadakan kepicikan/kesempitan.
نفي الحرج meniadakan hal-hal yang menyulitkan masyarakat, yang dapat menghabiskan daya kekuatan manusia dalam melaksanakannya.
2. Menyedikitkan beban.
قلة التكليف tidak membanyakkan beban sehingga beban yang diperintahkan dapat dijalankan tanpa menimbulkan kepayahan.
3. Berangsur-angsur dalam menetapkan Hukum.
4. Sejalan dengan kemaslahatan manusia.
5. Mewujudkan keadilan yang merata.

Hubungan Fiqh dan Syari’at
 Syariah --- Ketentuan yang ditetapkan Allah tentang tingkahlaku manusia --- Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan tersebut diperlukan pemahaman yang mendalam --- secara amaliyah ketentuan tersebut dapat diterapkan dalam kondisi dan situasi apapun –Hasil pemahaman yang didasarkan pada ketentuan ketentuan dalil terperinci tentang tingkahlaku manusia tersebut yang disebut“fiqh”.

Perbedaan Fiqh Dan Syari’at
Hubungan fiqh-ushulfiqh
 Fiqh – hukum suatu perbuatan – bercorak sebagai produk.
 Ushulfiqh – metode dan proses bagaimana menemukan status hukum suatu perbuatan – koleksi metodis untuk memproduksi hukum.
 Fiqh –tata cara kehidupan muslim– sumber hukum islam mengatur sesuai dengan syariah islam– ibadah, sosial masyarakat dan lingkungan – tentang hukum islam – ada kemiripan dengan syariah – hukum yang bersifat mengikat atau membatasi --
Fiqh
1. Perbuatan, perkataan dan tindakan mukallaf yang berkaitan dengan Allah.
2. Perbuatan, perkataan dan tindakan mukallaf yang berkaitan dengan sesamanya.
3. Ibadah
4. Al-ahwalasy-syahsiyyah, hukum kekeluargaan.
5. Al- Mu`amalat al-Maliyyah, hukum kebendaan, hakmilik.
6. Al-Jinayat al-`uqubah, hukum pidana.
7. Al-ahkam al-Murafa`at, hukuma caraperadilan.
Ushul Fiqh
1. Membicarakan dan menyelidiki tentang keadaan dalil-dalil syar`I serta menyelidiki pula bagaimana caranya dalil-dalil tersebut menunjukkan hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf.
2. Hukum,hakim, al-mahkum `alaih (mukallaf, subyek), al-mahkumfih (perbuatan mukallaf, obyek).
3. Sumber-sumber hukum
4. Metode istinbat hukum/mengeluarkan
5. Ijtihad, syarat-syarat, metode, dll.

Fiqh Adalah Persoalan Ijtihadi
1. Ijtihadi mengindikasikan mungkin salah tapi mungkin juga benar.
2. Ijtihadi mengindikasikan adanya proses mencari kebenaran dengan bingkai syari`ah (aqidah dan akhlaq)
3. Adanya jaminan perolehan point bagi yang melakukannya. (lihat hadis)
4. Hasil ijtihad bukan kitab suci.

»»  Baca Selengkapnya...

الصلاة

الصلاة هي يوجه الله للعبادة في شكل الأقوال و الأفعال التي تبدأ بتكبر و تأخر بالسلام

شروط الصلاة
 الشرط الأول: الإسلام، وضده الكفر
 الثاني: العقل، وضده الجنون، والمجنون مرفوع عنه القلم حتى يفيق، والدليل حديث: (( رفع القلم عن ثلاثة، النائم حتى يستيقظ، والمجنون حتى يفيق، والصغير حتى يبلغ))
 الثالث: التمييز، وضده الصغر، وحدّه سبع سنين، ثم يؤمر بالصلاة لقوله *: (( مروا أبناءكم بالصلاة لسبع، واضربوهم عليها لعشر، وفرّقوا بينهم في المضاجع
 الشرط الرابع: رفع الحدث
 الشرط الخامس: إزالة النجاسة من ثلاث، من البدن والثوب، والبقعة، والدليل قوله تعالى:
{ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
 الشرط السادس: ستر العورة, وحد عورة الرجل من السرّة إلى الركبة, والأمة كذلك، والحرة كلها عورة إلاّ وجهها
 الشرط السابع: دخول الوقت، والدليل من السّنّة حديث جبريل عليه السلام أنه أمّ النبي * في أول الوقت وفي آخره فقال: (( يا محمد الصلاة بين هذين الوقتين )) وقوله تعالى { إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا } [النساء:103
 الشرط الثامن: استقبال القبلة، والدليل قوله تعالى: { قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ } [البقرة:144]
 النية، ومحلها القلب والتلفظ بها بدعة، والدليل حديث: (( إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرىء ما نوى))


أركان الصلاة
وأركان الصلاة أربعة عشر: القيام مع القدرة، وتكبيرة الإحرام، وقراءة الفاتحة، والركوع، والرفع منه، والسجود على الأعضاء السبعة، والاعتدال منه، والجلسة بين السجدتين، والطمأنينة في جميع الأركان، والترتيب، والتشهد الأخير، والجلوس له، والصلاة على النبي، والتسليمتان .

الركن الأول: القيام مع القدرة، والدليل قوله تعالى: حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (238) البقرة:238
يجب في صلاة الفرض أن يصلي المرء قائماً إذا كان قادراً على القيام، ومن صلى جالساً مع قدرته عليه لم تصح صلاته، ويدل لذلك حديث عمران بن حصين أن رسول الله * قال: صل قائماً فإن لم تستطع فقاعداً، فإن لم تستطع فعلى جنب. رواه البخاري (1117).


الثاني تكبيرة الإحرام، والدليل حديث:
تحريمها التكبير وتحليلها التسليم.
تكبيرة الإحرام، أول تكبيرات الصلاة، وهي في الصلاة كالإحرام في الحج والعمرة، وإنما سميت تكبيرة الإحرام لأنه يحرم على المصلي إذا دخل في صلاته بهذه التكبيرة، أمورٌ كانت حلالاً له قبل ذلك كالأكل والشرب والكلام وغير ذلك، ولهذا قال *: "تحريمها التكبير وتحليلها التسليم". رواه الترمذي وغيره عن علي وقال (3): هذا الحديث أصح شيء في هذا الباب وأحسن. وانظر إرواء الغليل (301).


وقراءة الفاتحة ركن في كل ركعة، كما في حديث: " لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب " وهي أم القرآن.
قراءة الفاتحة في كل ركعة من ركعات الصلاة واجبة على الإمام والمأموم والمنفرد، لقوله :لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب. رواه البخاري (756) ومسلم 393.

والركوع والرفع منه، والسجود على الأعضاء السبعة، والاعتدال منه، والجلسة بين السجدتين، والدليل قوله تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا. الحج:77
عن أبي هريرة قال: بينما نحن جلوس عند النبي * إذ دخل رجل فصلى فسلم على النبي فقال: "ارجع فصل فإنك لم تصل" فعلها ثلاثاً، ثم قال: والذي بعثك بالحق نبياً، لا أحسن غير هذا، فعلمني، فقال له النبي: " إذا قمت إلى الصلاة فكبر، ثم اقرأ ما تيسر معك من القرآن، ثم اركع حتى تطمئن راكعاً، ثم ارفع حتى تعتدل قائماً، ثم اسجد حتى تطمئن ساجداً، ثم ارفع حتى تطمئن جالساً، ثم افعل ذلك في صلاتك كلها"
التشهد الذي يكون قبل السلام من كل صلاة ركن من أركان الصلاة، وهذا هو الركن الحادي عشر، والركن الثاني عشر: الجلوس له


»»  Baca Selengkapnya...

الطهارة

الطهارة
أ‌. تعريف الطهارة
معنى الطهارة بصورة اللغة هى تطهّر أو المعيفة, و معنى الطهارة بصورة الشرع هى إزالة الأخباث او الأوساخ بالماء او التراب (أرض) الطاهر بالطريقة المخصوصة

باب الطهارة صارت مبحث الأول في كل كتاب الفقه لأنها من أحد شروط صحة الصلاة, ونحن عرفنا أن الصلاة هى ركن من اركن الإسلام الثانى بعد قراءة الشهادة, ثم صارت شروط صحة الصلاة اول المبحث من الصلاة


ودليلها هو حديث من قول الرسول الذي رواه علي بن ابي طالب: و المعنى أن الطهارة هي مفتاح الصلاة هو طهارة و الصلاة هي الأمر الذى بدأ باتكبرة الاحرام يؤحر بالسلام

ب‌. تعريف النجس
النجس ضدّ الطاهر هو شيئ وسخ بصورة الشريعة( القرأن و الحديث)


أقسام النجاسة
• الجمادات
أما الجمادات فطاهرة كلها إلا و كل منتبذ مسكر

• والحيوانات
أما الحيوانات فطاهرة كلها إلا الكلب و الخنزير و ماتولد منهما او من احدهما إلا خمسة : الآدمي و السمك و الجراد ودود التفاح و كل ماليس له نفس سائلة كالذباب و الخنفساء و غيرهما

• أجزاء حيوانات
أما أجزاء حيوانات فقسمان
1. أحدهما هو ما يقطع منه وحكمه حكم الميت إلا الشعر
2. الثاني هو الرطوبات الخارجة من بطنه إلا
 أثر النجوم بعد الاستجمار بالأحجار يعفى عنه ما لم يعد يخرج
 طين الشوارع و غبار الروث في الطريق يعفى عنه مع تيقن النجاسة بقدر ما يتعذر الاحتراز عنه, وهو الذي ينسب المتلطخ به إلى تفريط أو سقطة
 ما على أسفل الخف من نجاسة لا يخلو الطريق عنها فيعفى عنه بعد الدلك للحاجة
 دم البراغث ما قلّ منه أو كثير إلا إذا جاوز حدّ العادة سواء كان في ثوبك أو ثوب غيرك فلبسته
 دم البثرات وما ينفصل منها من قيح و صديد
ج. مزال النجس
و هذا الشيئ إما جامد و إما مائع. و أما الجامد هو حجر الإستنجاء و هو مطهر تطهير تجفيف بشرط أن يكون صلبا طاهرا منشفا غير محترم و أما المائعات فلا تزال النجاسات بشسئ منها إلا الماء, ولا كل ماء يستطيع تطهيرا. و يخرج الماء عن الطهارة بأن يتغير بملاقاة النجاسة طعنه أو لونه أو ريحه. فإن لم يتغير وكان قريبا من مائتين خمسين منل- وهو خمسمائة رطل برطل العراق- وهو لم ينجس

د. كيفية إزالة النجاسة
و النجاسة إن كانت حكمية و هي التي ليس لها جرم وحسوس فيكفي إجراء الماء على جميع مواردها, و إنكانت عينية فلا بد من إزالة العين, و بقاء الطعم يدل على بقاء العين و كذا بقاء اللون إلا فيما يلتصق به فهو معفو عنه بعد الحت القرص. أما الرائحة فبقاوها يدل على بقاء العين ولا يعفى عنها إلا إذا كان الشيء له را ئحة فائحة يعسر إزالتها.

طهارة الأحداث
منها الوضوء والغسل واليتيمم ويتقدمها الا ستنجاء
آداب قضاء الحاجة:
• ينبغي أن يبعد عن أعين الناظرين
• يستتر بشيئ إن وجده
• لا يكشف عورته قبل الا نتهاءإلى موضوع الجلوس
• لا يستقبل الشمس والقمر
• لا يستقبل القبلة ولا يستقبلها إلا إذا كان في بناء
• لا يتقية الجلوس في متحدث الناس
• لا يبول في الماء الركد ولاتحت الشجرة المثمر ولا في الجحر
• لا يتقي الموضوع الصلب ومهاب الرياح في البول
• يقدم الرجل اليسرى في الدخول واليمنى في الخروج
• ولا يبول قائما

يطهر من الحاجة
• ويأخذ الحجر بيساره ويضعه على مقدم المقعدة قبل موضع النجاسة ويمره بالمسح والإدارة إلى المؤخر،
• ويأخذ الثاني ويضعه على المؤخر كذك ويمره إلى المقدمة،
• ويأخذ الثالث فيديره حو المسربة إدارة فإن عسرت الإدارة ومسح من المقدمة إلى المؤخر أجزأه،
• ثم يأخذ حجراً كبيراً بيمينه والقضيب بيساره ويمسح الحجر بقضيبه ويحرك اليسار فيمسح ثلاثاً في ثلاثة مواضع أوفى ثلاثة أحجار أو في ثلاثة مواضع من جدار إلى أن لا يرى الرطوبة في محل المسح

إستعمال الماء
بأن يفيضه باليمنى على محل النجو ويدلك باليسرى حتى لا يبقى أثر يدركه الكف بحس اللمس، ويدرك الاستقصاء فيه بالتعرض للباطن فإن ذلك منبع الوسواس، وليعلم أن كل ما لا يصل إليه الماء فهو باطن ولا يثبت حكم النجاسة للفضلات الباطنة ما لم تظهر، وكل ما هو ظاهر وثبت له حكم النجاسة فحد ظهوره أن يصل الماء إليه فيزيله ولا معنى للوسواس.

كيفية الوضوء
وبعد إنتهاء من الحاجة وجب على المرء أن يتوضأ, و الرسول لاتظهر جروج من الحمام ألا بعد إنتهاء من الوضوء و يبدأ بالسواك
فرض الوضوء
• النية
• غسل الوجه
• غسل اليدين إلى المافقين
• مسح ما ينطلق عليه الاسم من الرأس
• غسل الرجلين إلى الكعبين
• ترتيب

كيفية السواك
أن يستاك بخشب الأراك أو غيره من قضبان الأشجار مما يخشن ويزيل القلح ويستاك عرضاً وطولاً وإن اقتصر فعرضاً. ويستحب السواك عند كل صلاة وعند كل وضوء وإن لم يصل عقيبه وعند تغير النكهة بالنوم أو طول الأزم أو كل ما تكره رائحته

أفضيلة الوضوء
احدها " من توضأ فأحسن الوضوء و صلى ركعتين لم يحدث نفسه فيهما بشيئ من الدنيا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه"

كيفية الغسل
فرائض الغسل
• النية
• واستعاب البدن بالغسل
سنة الغسل
• يضع الإناء في اليمين
• قراءة بسم الله
• ويغسل اليد ثلاث مرات
• إزالة النجاسة من الجسم
• يتوضأ
• يصيب الماء على الرأس ثلاث مرات
• ثم شقة الأيمن ثلاثا و شقة الأيسر ثلاثا
• يدلك ما أقبل من البدن و ما أدبر
• و يخلل شعر الرأس و اللحية
• و يتعهد معاطف البدن
• لا يمس ذكره في أثناء ذلك
و الغسل الواجب بأربعة
• بخروج المني
• و التقاء الختانين
• والحيض
• و النفاس

تعريف التيمم
التيمم هو غسل الوجه و اليدين بالتراب الطاهر, دات اليوم التيمم يبدل الوضوء بابشروط المخصوصة.


»»  Baca Selengkapnya...

Foto perjalanan










»»  Baca Selengkapnya...

POLA PIKIR YANG KELIRU

Sering kita temui kekeliruan berfikir disekeliling kita, bahkan kita sendiri melakukannya tanpa kita menyadarinya, hal seperti ini karena kebiasaan kita dalam menggunakan kalimat yang kurang mampu memperhatikan arti dan maksud dari kalimat yang kita ungkapkan.


Pada pembahasan ini saya akan mengangkat satu topik yang berkaitan dengan kekeliruan pola berfikir kita yang disebut overgeneralis yang termasuk Fallacy Of Dramatics Instance yaitu menyimpulkan sesuatu yang besar dari sampel yang kecil (achmadfaris.webblog). dalam pola fikir kita sering menyimpulkan bahwa sikap/perilaku seseorang akan memberikan informasi tentang watak, karakter, cerminan dll dalam suatu kelompok, padahal tidak selamanya demikian dan itu tidak benar.



Misal: “Mahasiswa sukanya demo, dalam demonya bertindak anarkis” jika ada ungkapan tersebut maka secara kesimpulan bahwa seluruh mahasiswa senang dan suka berdemo dengan anarkis, padahal tidak seluruh mahasiswa yang demikian bahkan ada juga mahasiswa yang benci akan hal tersebut.

Dalam contoh kedua tak jarang juga kita mengatakan “orang pesisir hitam-hitam dan keras-keras” jika ada pernyataan semacam itu maka akan disimpulkan secara otomatis bahwa semua orang yang hidup dipesisir kulitnya hitam dan wataknya keras (suka berantem). Padahal tidak semua orang yang hidup dipesisir itu demikian, bahkan orang pesisir banyak yang berkulit putih bersih dan lemah-lembut dalam bersikap.

Solusinya:
Berangkat dari dua contoh diatas maka ungkapan/pernyatan yang tepat semestinya sebagai berikut:
Dari contoh Pertama “mahasiswa sukanya demo, dalam demonya bertindak anarkis” ungkapan yang benar menjadi “Sebagian mahasiswa sukanya demo, dalam demonya bertindak anarkis”. Gunakanlah/tambah kalimat “sebagian” atau sejenisnya agar tidak rancu dalam pengertian dan pemahaman.

Dari contoh Kedua “orang pesisir hitam-hitam dan keras-keras” ungkapan yang benar menjadi “sebagian orang pesisir kulitnya hitam karena mereka sebagai nelayan dan keras-keras mungkin karena faktor keturunan”. Jadi bisa disimpulkan bahwa kalau orang pesisir itu ada sebagian (bukan semua) yang berkulit hitam dan keras-keras wataknya.

»»  Baca Selengkapnya...

Dibalik Keindahan Jilbabmu

Jilbabmu indah kupandang mata

jiwa-jiwa memuja keindahan jilbabmu

akupun tertunduk pilu dihadapanmu

bahkan malaikat tersenyum akan jilbabmu itu


namun, kenapa dibalik keindahan jilbabmu kau gunakan

untuk menyelimuti dinginnya angin malam bersama kecupan dosa?

dibalik jilbabmu kau gunakan untuk menyiasati bentakan orang tuamu,

keindahan jilbabmu kau gunakan untuk menggait kaum adam yang lemah

kenapa tidak kau gunakan keindahan jilbabkmu itu pada sinar ke-Imanan?


»»  Baca Selengkapnya...

Postingan Populer

 
 
 
Blue Wings - Handwriting
 
Copyright © GAPURA NEWS